Jumat, 24 September 2010

Kongres GP Ansor Diundur

Kongres GP Ansor Diundur
Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan menggelar kongres yang ke-14 di Surabaya. Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Abdul Malik Haramain, mengatakan, semula kongres dijadwalkan pada 2-6 Oktober 2010, tetapi kemudian diundur pelaksanaannya menjadi akhir Desember 2010.
Ada sejumlah pertimbangan mengapa pelaksanaan kongres ini diundur. Malik mengatakan, ini terkait dengan jadwal dan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang direncanakan membuka kongres. Berdasarkan jadwal yang ada, akhir Desember memungkinkan Presiden hadir di arena kongres.
Selain soal jadwal, Malik menyatakan, pemberangkatan haji yang berlangsung pada Oktober juga menjadi faktor pengunduran jadwal kongres. "Pelaksanaan kongres berlangsung di Asrama Haji Sukolilo," kata Malik di Jakarta, Senin (20/9). Ia berharap, kelak kongres yang dijadwal ulang itu berjalan dengan baik.
Selain Presiden yang nanti membuka kongres, sejumlah menteri kemungkinan akan ikut hadir, di antaranya menteri pendidikan nasional dan menteri tenaga kerja. Malik juga mengatakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, akan datang untuk memberikan tausiyah kepada peserta kongres.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 4 ribu hingga 5 ribu anggota Banser melakukan apel siaga. Malik mengatakan, terdapat sejumlah agenda kongres. Salah satunya adalah pemilihan ketua umum baru GP Ansor. Sejumlah nama telah muncul dalam bursa kandidat ketua umum, tetapi nanti peserta kongres yang menentukan siapa yang pantas memimpin.
Paling tidak, ada 519 cabang GP Ansor dan 33 pengurus wilayah di seluruh Indonesia yang bakal menentukan. Menurut dia, agenda lainnya adalah pembahasan AD/ART organsiasi dan penguatan organisasi, termasuk pembahasan program GP Ansor lima tahun mendatang.
Diharapkan, program yang dirumuskan di arena kongres akan mengantarkan GP Ansor agar mampu berbuat lebih banyak bagi masyarakat. Malik menuturkan, isu-isu aktual di dalam masyarakat akan dibawa pula sebagai bahan bahasan di kongres, seperti soal pluralisme dan kerukunan antarumat beragama.
Kongres ini menjadi kesempatan pula bagi GP Ansor untuk menegaskan kembali sebagai organisasi Islam yang sangat memberi perhatian terhadap masalah pluralisme. "Bagi kami, pembahasan tentang hal ini penting jika melihat akhir-akhir ini kerukunan antarumat beragama agak terganggu," katanya.

Jumat, 24 September 2010

Kongres GP Ansor Diundur

Kongres GP Ansor Diundur
Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan menggelar kongres yang ke-14 di Surabaya. Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor, Abdul Malik Haramain, mengatakan, semula kongres dijadwalkan pada 2-6 Oktober 2010, tetapi kemudian diundur pelaksanaannya menjadi akhir Desember 2010.
Ada sejumlah pertimbangan mengapa pelaksanaan kongres ini diundur. Malik mengatakan, ini terkait dengan jadwal dan permintaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang direncanakan membuka kongres. Berdasarkan jadwal yang ada, akhir Desember memungkinkan Presiden hadir di arena kongres.
Selain soal jadwal, Malik menyatakan, pemberangkatan haji yang berlangsung pada Oktober juga menjadi faktor pengunduran jadwal kongres. "Pelaksanaan kongres berlangsung di Asrama Haji Sukolilo," kata Malik di Jakarta, Senin (20/9). Ia berharap, kelak kongres yang dijadwal ulang itu berjalan dengan baik.
Selain Presiden yang nanti membuka kongres, sejumlah menteri kemungkinan akan ikut hadir, di antaranya menteri pendidikan nasional dan menteri tenaga kerja. Malik juga mengatakan, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj, akan datang untuk memberikan tausiyah kepada peserta kongres.
Dalam kesempatan itu, sebanyak 4 ribu hingga 5 ribu anggota Banser melakukan apel siaga. Malik mengatakan, terdapat sejumlah agenda kongres. Salah satunya adalah pemilihan ketua umum baru GP Ansor. Sejumlah nama telah muncul dalam bursa kandidat ketua umum, tetapi nanti peserta kongres yang menentukan siapa yang pantas memimpin.
Paling tidak, ada 519 cabang GP Ansor dan 33 pengurus wilayah di seluruh Indonesia yang bakal menentukan. Menurut dia, agenda lainnya adalah pembahasan AD/ART organsiasi dan penguatan organisasi, termasuk pembahasan program GP Ansor lima tahun mendatang.
Diharapkan, program yang dirumuskan di arena kongres akan mengantarkan GP Ansor agar mampu berbuat lebih banyak bagi masyarakat. Malik menuturkan, isu-isu aktual di dalam masyarakat akan dibawa pula sebagai bahan bahasan di kongres, seperti soal pluralisme dan kerukunan antarumat beragama.
Kongres ini menjadi kesempatan pula bagi GP Ansor untuk menegaskan kembali sebagai organisasi Islam yang sangat memberi perhatian terhadap masalah pluralisme. "Bagi kami, pembahasan tentang hal ini penting jika melihat akhir-akhir ini kerukunan antarumat beragama agak terganggu," katanya.
 
. © 2007 Template feito por Templates para Você