Selasa, 12 Oktober 2010
Ketua PC.GP. Ansor Dampingi Gus Ipul Sambangi Ponpes Nurul Anwar
Ketua PC.GP. Ansor Dampingi Gus Ipul Sambangi Ponpes Nurul Anwar
Deklarasi Tentang Hubungan Pancasila dengan Islam
22/11/2007
Bismillahirrahmanirrahim
1. Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara Republik Indonesia bukanlah agama, tidak dapat menggantikan agama dan tidak dapat dipergunakan untuk menggantikan kedudukan agama.
2. Sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" sebagai dasar Negara Republik Indonesia menurut pasal 29 ayat 1 Undang Undang Dasar (UUD) 1945, yang menjiwai sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.
3. Bagi Nahdlatul Ulama (NU) Islam adalah akidah dan syariah, meliputi aspek hubungan manusia dengan Allah dan hubungan antara manusia.
4. Penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.
5. Sebagai kondisi dari sikap di atas, NU berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya yang murni dan konsekwen oleh semua pihak.
Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama
Situbondo,
16 Rabiul Awwal 1404 H / 21 Desember 1983 M
*Ket: Teks asli ditulis dalam bahasa Indonesia dengan huruf Arab Pegon
Padang Lawas (GP Ansor Online): Semakin dekatnya penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Kabupaten Padang Lawas (Palas) tahun 2010 dimanfaatkan oleh segelintir calo CPNS. Calo tersebut mengaku dapat meluluskan seseorang dengan syarat memberikan sejumlah uang. Satu kursi CPNS untuk tingkat pendidikan S1 atau sarjana dipatok sekitar Rp100 juta, DIII sekitar Rp80 juta, dan setingkat SMA Rp60 juta.
Salah seorang calon pelamar CPNS, yang tak ingin namanya dikorankan kepada METRO, mengaku mendapat informasi dari beberapa warga, untuk sarjana jika ingin lulus CPNS harus membayar Rp100 juta. “Kalau ngurus, bisa lulus CPNS. Rp100 juta untuk sarjana. Bekingnya katanya pejabat Pemkab,” ujarnya, kemarin.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Palas, Drs Hamzah Hasibuan ketika dikonfirmasi METRO, Kamis (18/11), mengimbau masyarakat untuk tidak percaya kepada calo, apalagi calo yang mencatut nama pejabat di lingkungan Pemkab Palas dengan meminta uang kepada calon pelamar agar bisa lulus menjadi CPNS.
“Isu tersebut tidak benar. Hingga saat ini kita melakukan pelaksanaan penjaringan penerimaan CPNS dengan seketat-ketatanya sesuai mekanisme petunjuk Menpan & RB (Kementerian Pendayagunaan Paratur Negara dan Reformasi Birokrasi). Jangan percaya sama calo, karena itu tidak benar. Kita khawatir akan banyak masyarakat nantinya akan menjadi korban calo jika mempercayainya,” kata Hamzah.
DPRD Diminta Kawal Ketat
Ketua GP Ansor Kabupaten Palas Abdul Rahman Daulay meminta DPRD Palas mengawal ketat pelaksanaan CPNS tahun ini. “DPRD harus membentuk tim, jangan bentukan pemerintah,” ucap Rahman.
Ketua Pemuda Islam Kabupaten Palas, ustadz Samrul Fuad Nasution SHI SPdI menegaskan, bagi mereka yang menyogok dan disogok dalam memuluskan suatu keinginan, hukumnya secara Islam adalah haram dan masuk neraka.
Hal tersebut berdasarkan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW yang perawihnya Sohih Bukhori dan Muslim.
Diutarakannya, Bupati Palas Basyrah Lubis dan Wabup H TSO diminta untuk tidak coba-coba melakukan ‘jual kursi’ dalam penerimaan CPNS tahun ini. Sebab yang akan merugi nantinya adalah rakyat Palas sendiri.
“Yang harus kita pikirkan bersama agar PNS yang duduk nantinya karena brilian atau pintar otaknya, bukan karena banyak duitnya,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jumlah CPNS Palas yang akan diterima sebanyak 360 orang. Rinciannya, untuk tenaga guru 130 orang, tenaga kesehatan 107, dan tenaga teknis 123 orang.